Adele - Set Fire To The Rain

Senin, 01 Juni 2015

Humas atau Hubungan Masyarakat



Humas atau Hubungan masyarakat

A. Definisi Humas

Definisi humas dapat di jelaskan dengan 2 (dua) klasifikasi. Pertama, tentang karakteristik humas atau ciri-ciri humas. Kedua, keberadaan humas dalam organisasi yang meliputi tujuan humas, fungsi humas, tugas dan kegiatan humas. Pada umumnya Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas (bahasa Inggris : public relation) adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi. Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi , mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.

B. Karakteristik Humas
Ada 4 (empat) cirri utama humas yang disebut sebagai karakteristik humas, diantaranya yaitu :
  1. Adanya upaya komunikasi yang bersifat dua arah
  2. Sifatnya yang terencana
  3. Berorientasi pada Organisasi / Lembaga
  4. Sasarannya adalah Publik.
C. Fungsi Humas
Berbicara fungsi berarti berbicara masalah kegunaan humas dalam mencapai tujuan organisasi/lembaga. Dalam buku Publi Relations: Teori dan Praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid (1993) disebutkan dua fungsi PR Yaitu:
1.      Fungsi konstruktif
2.      Fungsi korektik
D.Peranan Petugas Humas
Peranan humas dapat digolongkan menjadi 4 (empat) peran, diantanya yaitu:
1.       Expert Preciber Communication
Petugas PR dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan perusahaan/ organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien.
2.      Problem Solving Process Facilitator
Yakni peranan sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah. Pada peranan ini petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen (krisis). Dia menjadi anggota tim, bahkan bila memungkinkan menjadi leder dalam penanganan krisis manajemen.
3.      Communication Facilitator
Peranan petugas humas sebagai komunikasi antara perusahaan/organisasi  dengan publik. Baik dengan publik exsternal maupun internal. Istilah yang paling umum adalah sebagai jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan. Sebagai media atau penengah bila terjadi miscommunication.
4.      Tehnician Comunication
Di sini petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi. Dia melayani layanan di bidang teknis, sementara kebijakan dan keputusan teknik komunikasi mana yang akan digunakan bukan merupakan keputusan petugas humas, melainkan keputusan manajemen dan petugas humas yang melaksanakan.

E. Tugas Humas
Ada tiga tugas humas dalam organisasi/lembaga yang berhubungan erat dengan tujuan dan fingsi humas. Ketiga tugas tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi/lembaga.
  2. Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik. Kepentingan organisasi/lembaga dapat jadi jauh berbeda dengan kepentinga publik dan sebaliknya, namun dapat juga kepentingan ini jauh berbeda bahkan dapat juga kepentingannya sama.
  3. Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga,khususnya yang berkaitan dengan publik. Tugas mengevaluasi program manajemen ini mensyaratkan kedudukan dan wewenang humas yang tinngi dan luas. Karena tugas ini dapat berarti humas memiliki wawanang untuk memberi nasehat apakah suatu program sebaiknya di teruskan ataukah ditunda/dihentikah.
ALAT-ALAT HUMAS
A.     Pameran
1.      Pengertian Pameran.
Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada publik melalui media karya seni. Kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. 
2.      Tujuan dan Manfaat Pameran
a.       Secara Umum :
ü  Sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi kelompok pecinta seni dan masyarakat.
ü  Memberikan motivasi kepada pengunjung untuk mengambil langkah konkrit yang bermanfaat dalam berkesenian.
ü  Memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan pengembangan budaya nasional.
ü  Wujud dari hasil praktik seni rupa. Bila praktik dari hasil berkarya seni tidak ditunjukan kedapa orang lain atau masyarakat umum maka karya seni tersebut tidak dapat diapresiasi dan mendapatkan apresiasi alhasil karya seni tersebut hanya akan menjadi pengisi gudang belaka.
ü  Sebagai media dan sarana untuk menunjukan (to show) dan mengembangkan bakat (di bidang seni) seseorang kepada masyarakat luas, dan hal ini bisa saja membuat seseorang mendapatkan penghasilan dari bidang seni itu sendiri.
ü  Meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda. Karena bangsa yang maju seringkali ditandai dengan besarnya apresiasi (penghargaan) mereka terhadap kehidupan seni dan budaya.

b.      Secara khusus :
ü  Apresiasi yaitu adanya suatu kesadaran diri terhadap nilai-nilai karya seni berdasarkan pengertian tentang kedalaman suatu bentuk dan isinya.
ü  Komunikasi yaitu adanya pengiriman atau penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud sampai kepada orang lain (seniman melalui karyanya).
ü  Rekreasi yaitu suatu arena rekreasi adalah upaya membantu mengadakan dan menyelenggarakan sarana hiburan bagi masyarakat melaui karya seni
ü  Pendidikan yaitu Kegiatan pameran dapat memandu dalam menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai keindahan dan kesadaran akan kemampuan kreatifnya sehingga orang lain terpacu untuk berbuat.
ü  Prestasi yaitu suatu hasil yang dicapai setelah mengerjakan suatu pekerjaan.
3.      Fungsi Pameran
Fungsi pameran sebagai alat komunikasi antara pencipta seni(seniman) dengan pengamat seni (apresiator). Fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakikatnya adalah untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media komunikasi antara seniman dengan penonton.
pameran juga dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan humas. Kegiatan pameran, baik yang diadakan sendiri maupun oleh organisasi lain, merupakan ajang publikasi yang baik. Disinilah humas memanfaatkan pameran untuk memperoleh publisitas. Petugas humas melobi pejabat atau tokoh masyarakat yang diminta membuka pameran untuk mengunjungi stand perusahaannya Hal ini diharapkan pers dapat mengabadikan foto pejabat dengan latar belakang stand pameran kita kemudian untuk ditampilkan dalam media masa. Namun, seperti halnya iklan, pameran juga memiliki implikasi yang buruk bagi kehumasan. Yakni bila stand pameran yang dibangun tidak mencermenkan wibawa perusahaan, penjaga stand yang tidak mencerminkan budaya organisasi,bahan-bahan pameran yang tidak mencerminkan kualitas produk,dan sebagainya.









B.     Film
1.      Pengertian Film
Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu. Film juga dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara yang hidup. Dengan gambar dan suara, film mampu bercerita banyak dalam waktu singkat.
2.      Tujuan membuat film
Sebelum membuat cerita film, kita harus menentukan tujuan pembuatan film. Hanya sebagai hiburan, mengangkat fenomena, pembelajaran/pendidikan, dokumenter, ataukah menyampaikan pesan moral tertentu. Hal ini sangat perlu agar pembuatan film lebih terfokus, terarah dan sesuai.

3.      Klasifikasi Film
a.       Menurut Jenis Film
ü  Film Cerita (Fiksi)
ü  Film Non Cerita (Non Fiksi)
4.      Unsur – unsur dalam Film
a.       Produser
b.      Sutradara
c.       Penulis scenario
d.      Penata kamera ( Kameramen )
e.       Penata artistik
f.       Penata musik
g.       Editor
h.      Pengisi dan penata suara
i.        Bintang film ( pemeran )

5.      Tahapan dalam Film
Produksi film berjalan dalam tiga tahap:
ü  Pra-produksi—Persiapan perekaman dilakukan, yaitu ketika pemeran dan kru film dipekerjakan, lokasi dipilih, dan latar dibangun. Ini juga tahapan ketika ide film diciptakan, hak buku/naskah dibeli, dll.
ü  Produksi—Elemen mentah untuk film akhir direkam.
ü  Pasca-produksi—Film disuntingl; suara (dialog) produksi sekaligus disunting (namun terpisah), runut musik (dan lagu) digubah, dipentaskan dan direkam, jika film tersebut butuh musik; efek suara dirancang dan direkam; efek 'visual' grafis komputer lainnya ditambahkan secara digital, semua elemen suara dicampurkan menjadi 'stem', kemudian stem dicampurkan dan disejajarkan dengan gambar dan film tersebut akhirnya selesai
Film bagi humas merupakan media komunikasi, instruksi, riset dan sebagainya. Melalui film humas dapat menyampaikan pesan-pesannya. Tidak hanya film documenter, film cerita pun merupakan media yang efektif. Semuanya mengajak masyarakat untuk memaklumi kelemahan-kelemahan profesionalnya, menghargai kejujuran, dan bertepuk tangan atas pengorbanannya. Artinya kembali tujuan film itu adalah membentuk image positif.
Contohnya, Kisah dibalik suksesnya film Jurrasic Park adalah Strategi humas digunakan dalam pemasaran produksi film, sebelum film dilemparkan ke pasar dan diputar di bioskop, masyarakat dibuat “demam dinosaurus” melalui strategi dan kampanye kehumasan, sebulan sebelumnya, khususnya anak-anak, menikmati cerita dinosaurus melalui seribu artikel yang ditulis di media massa, seminggu sebelum pertunjukan perdana, 438 surat kabar, tabloid, mingguan, dan majalah menulis artikel tentang Jurrasic Park, semuanya menimbulkan “demam dinosaurus” dan rasa penasaran terhadap film Jurrasic Park, keberhasilan film terbangun dengan adanya publikasi (press release dan feature stories) yang sukses.

0 komentar:

Posting Komentar