Humas atau Hubungan masyarakat
A. Definisi Humas
Definisi humas dapat di jelaskan dengan 2 (dua) klasifikasi. Pertama, tentang karakteristik humas atau ciri-ciri humas. Kedua, keberadaan humas dalam organisasi yang meliputi tujuan humas, fungsi humas, tugas dan kegiatan humas. Pada umumnya Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas (bahasa Inggris : public relation) adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi. Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi , mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
B. Karakteristik Humas
Ada 4 (empat) cirri utama humas yang
disebut sebagai karakteristik humas, diantaranya yaitu :
- Adanya upaya komunikasi yang bersifat dua arah
- Sifatnya yang terencana
- Berorientasi pada Organisasi / Lembaga
- Sasarannya adalah Publik.
C. Fungsi Humas
Berbicara fungsi berarti berbicara
masalah kegunaan humas dalam mencapai tujuan organisasi/lembaga. Dalam buku Publi
Relations: Teori dan Praktek yang ditulis oleh Djanalis Djanaid (1993)
disebutkan dua fungsi PR Yaitu:
1. Fungsi
konstruktif
2. Fungsi
korektik
D.Peranan Petugas Humas
Peranan humas dapat digolongkan
menjadi 4 (empat) peran, diantanya yaitu:
1.
Expert Preciber Communication
Petugas
PR dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan perusahaan/
organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien.
2.
Problem Solving Process Facilitator
Yakni
peranan sebagai fasilitator dalam proses pemecahan masalah. Pada peranan ini
petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen (krisis).
Dia menjadi anggota tim, bahkan bila memungkinkan menjadi leder dalam
penanganan krisis manajemen.
3.
Communication Facilitator
Peranan
petugas humas sebagai komunikasi antara perusahaan/organisasi dengan
publik. Baik dengan publik exsternal maupun internal. Istilah yang paling umum
adalah sebagai jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan. Sebagai
media atau penengah bila terjadi miscommunication.
4.
Tehnician Comunication
Di
sini petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi. Dia melayani
layanan di bidang teknis, sementara kebijakan dan keputusan teknik komunikasi
mana yang akan digunakan bukan merupakan keputusan petugas humas, melainkan
keputusan manajemen dan petugas humas yang melaksanakan.
E.
Tugas Humas
Ada tiga tugas humas dalam
organisasi/lembaga yang berhubungan erat dengan tujuan dan fingsi humas. Ketiga
tugas tersebut adalah sebagai berikut:
- Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik, kemudian direkomendasikan kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi/lembaga.
- Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik. Kepentingan organisasi/lembaga dapat jadi jauh berbeda dengan kepentinga publik dan sebaliknya, namun dapat juga kepentingan ini jauh berbeda bahkan dapat juga kepentingannya sama.
- Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga,khususnya yang berkaitan dengan publik. Tugas mengevaluasi program manajemen ini mensyaratkan kedudukan dan wewenang humas yang tinngi dan luas. Karena tugas ini dapat berarti humas memiliki wawanang untuk memberi nasehat apakah suatu program sebaiknya di teruskan ataukah ditunda/dihentikah.
ALAT-ALAT HUMAS
A. Pameran
1. Pengertian Pameran.
Pameran
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman untuk menyampaikan ide atau
gagasannya ke pada publik melalui media karya seni. Kegiatan ini diharapkan
terjadi komunikasi antaran seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan
apresiator.
2. Tujuan dan Manfaat Pameran
a.
Secara Umum :
ü Sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi kelompok
pecinta seni dan masyarakat.
ü Memberikan motivasi kepada pengunjung untuk mengambil
langkah konkrit yang bermanfaat dalam berkesenian.
ü Memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan
pengembangan budaya nasional.
ü Wujud dari hasil praktik seni rupa. Bila praktik dari
hasil berkarya seni tidak ditunjukan kedapa orang lain atau masyarakat umum
maka karya seni tersebut tidak dapat diapresiasi dan mendapatkan apresiasi
alhasil karya seni tersebut hanya akan menjadi pengisi gudang belaka.
ü Sebagai media dan sarana untuk menunjukan (to show)
dan mengembangkan bakat (di bidang seni) seseorang kepada masyarakat luas, dan
hal ini bisa saja membuat seseorang mendapatkan penghasilan dari bidang seni
itu sendiri.
ü Meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda. Karena
bangsa yang maju seringkali ditandai dengan besarnya apresiasi (penghargaan)
mereka terhadap kehidupan seni dan budaya.
b.
Secara khusus :
ü Apresiasi yaitu adanya suatu
kesadaran diri terhadap nilai-nilai karya seni berdasarkan pengertian tentang
kedalaman suatu bentuk dan isinya.
ü Komunikasi yaitu adanya pengiriman
atau penerimaan pesan antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud
sampai kepada orang lain (seniman melalui karyanya).
ü Rekreasi yaitu suatu arena
rekreasi adalah upaya membantu mengadakan dan menyelenggarakan sarana hiburan
bagi masyarakat melaui karya seni
ü Pendidikan yaitu Kegiatan pameran
dapat memandu dalam menumbuhkan kesadaran akan nilai-nilai keindahan dan
kesadaran akan kemampuan kreatifnya sehingga orang lain terpacu untuk berbuat.
ü Prestasi yaitu suatu hasil yang
dicapai setelah mengerjakan suatu pekerjaan.
3. Fungsi Pameran
Fungsi
pameran sebagai alat komunikasi antara pencipta seni(seniman) dengan pengamat
seni (apresiator). Fungsi utama dari pameran seni rupa pada hakikatnya adalah
untuk membangkitkan apresiasi seni pada masyarakat, di samping sebagai media
komunikasi antara seniman dengan penonton.
pameran juga dapat
digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan humas. Kegiatan pameran, baik yang
diadakan sendiri maupun oleh organisasi lain, merupakan ajang publikasi yang
baik. Disinilah humas memanfaatkan pameran untuk memperoleh publisitas. Petugas
humas melobi pejabat atau tokoh masyarakat yang diminta membuka pameran untuk
mengunjungi stand perusahaannya Hal ini diharapkan pers dapat
mengabadikan foto pejabat dengan latar belakang stand pameran kita
kemudian untuk ditampilkan dalam media masa. Namun, seperti halnya iklan,
pameran juga memiliki implikasi yang buruk bagi kehumasan. Yakni bila stand
pameran yang dibangun tidak mencermenkan wibawa perusahaan, penjaga stand
yang tidak mencerminkan budaya organisasi,bahan-bahan pameran yang tidak
mencerminkan kualitas produk,dan sebagainya.
B. Film
1. Pengertian Film
Film
adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk menyampaikan suatu
pesan kepada sekelompok orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu. Film
juga dianggap sebagai media komunikasi yang ampuh terhadap massa yang menjadi
sasarannya, karena sifatnya yang audio visual, yaitu gambar dan suara yang
hidup. Dengan gambar dan suara, film mampu bercerita banyak dalam waktu
singkat.
2. Tujuan membuat film
Sebelum
membuat cerita film, kita harus menentukan tujuan pembuatan film. Hanya sebagai
hiburan, mengangkat fenomena, pembelajaran/pendidikan, dokumenter, ataukah
menyampaikan pesan moral tertentu. Hal ini sangat perlu agar pembuatan film
lebih terfokus, terarah dan sesuai.
3. Klasifikasi Film
a.
Menurut Jenis
Film
ü
Film Cerita
(Fiksi)
ü
Film Non Cerita
(Non Fiksi)
4.
Unsur – unsur
dalam Film
a.
Produser
b.
Sutradara
c.
Penulis scenario
d.
Penata kamera ( Kameramen
)
e.
Penata artistik
f.
Penata musik
g.
Editor
h.
Pengisi dan
penata suara
i.
Bintang film (
pemeran )
5.
Tahapan dalam
Film
Produksi
film berjalan dalam tiga tahap:
ü Pra-produksi—Persiapan perekaman dilakukan, yaitu ketika pemeran
dan kru film
dipekerjakan, lokasi dipilih, dan latar dibangun. Ini juga tahapan ketika ide
film diciptakan, hak buku/naskah dibeli, dll.
ü Pasca-produksi—Film disuntingl; suara (dialog) produksi sekaligus
disunting (namun terpisah), runut musik (dan lagu) digubah, dipentaskan dan
direkam, jika film tersebut butuh musik; efek suara dirancang dan direkam; efek
'visual' grafis komputer lainnya ditambahkan secara digital, semua elemen suara
dicampurkan menjadi 'stem', kemudian stem dicampurkan dan disejajarkan dengan
gambar dan film tersebut akhirnya selesai
Film
bagi humas merupakan media komunikasi, instruksi, riset dan sebagainya. Melalui
film humas dapat menyampaikan pesan-pesannya. Tidak hanya film documenter, film
cerita pun merupakan media yang efektif. Semuanya mengajak masyarakat untuk
memaklumi kelemahan-kelemahan profesionalnya, menghargai kejujuran, dan
bertepuk tangan atas pengorbanannya. Artinya kembali tujuan film itu adalah
membentuk image positif.
Contohnya,
Kisah dibalik suksesnya film Jurrasic Park adalah Strategi humas digunakan dalam
pemasaran produksi film, sebelum film dilemparkan ke pasar dan diputar di bioskop, masyarakat dibuat “demam
dinosaurus” melalui strategi dan kampanye kehumasan, sebulan sebelumnya,
khususnya anak-anak, menikmati cerita dinosaurus melalui seribu artikel yang
ditulis di media massa, seminggu sebelum pertunjukan perdana, 438 surat kabar,
tabloid, mingguan, dan majalah menulis artikel tentang Jurrasic Park, semuanya
menimbulkan “demam dinosaurus” dan rasa penasaran terhadap film Jurrasic Park,
keberhasilan film terbangun dengan adanya publikasi (press release dan feature
stories) yang sukses.
0 komentar:
Posting Komentar