Adele - Set Fire To The Rain

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 12 Januari 2016

Pengertian dan Ruang lingkup Psikologi Komunikasi



I. Definisi komunikasi
Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin “communicatus” atau communicatio atau communicare yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.
Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.
Menurut Webster New Collogiate Dictionary komunikasi adalah “suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku”.
Berikut ini adalah bebarapa definsi tentang komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut :
1.      Carl Hovland, Janis & Kelley
Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak.
2.      Bernard Berelson & Gary A.Steiner
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.
3.      Harold Lasswell
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan “apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa” , dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”.
(who says what in which channel to whom and with what effect).
4.      Barnlund
Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
5.      Weaver
Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.
6.      Gode
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Dari berbagai definsi tentang ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai dengan sudut pandangnya dalamelihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks yang berbeda.
Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat multi-disipliner.

Definisi Hovland Cs, memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau membentuk perilaku.
Definisi Berelson dan Steiner, menekankan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian, yaitu penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain.

Definisi Lasswell, secara eksplisit dan kronologis menjelaskan tentang lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu :
- siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau sumber.
- mengatakan apa ( isi informasi yang disampaikan)
- kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran penerima)
- melalui saluran apa (alat/saluran penyampaian informasi)
- dengan akibat/hasil apa (hasil yang terjadi –pada diri penerima)

Definisi Lasswell ini juga menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Berdasarkan definisi Lasswell ini dapat diturunkan 5 unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu Pertama; sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoding), komunikator, pembicara (speaker) atau originator. Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, atau negara. Kedua; Pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tersebut. Pesan mempunyai 3 komponen, yaitu makna, digunakan untuk menyampaikan pesan, dan bentuk atau organisasi pesan.
Ketiga; saluran atau media, yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Pada dasarnya saluran komunikasi manusia adalah 2 saluran, yaitu cahaya dan suara.
Saluran juga merujuk pada cara penyampaian pesan, apakah langsung (tatap muka) atau lewat media (cetak dan elektronik).
Keempat; penerima (receiver) sering juga disebut sasaran/tujuan (destination), komunikate, penyandi balik (decoder) atau khalayak, pendengar (listener), penafsir (interpreter), yaitu orang yang menerima dari sumber. Berdasrkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir, dan perasaan, penerima pesan menafsirkan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang ia terima.
Kelima; efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya terhibur, menambah pengatahuan, perubahan sikap, atau bahkan peruahan perilaku.

Kelima unsur tersebut di atas sebenarnya belum lengkap, bila dibandingkan dengan unsur-unsur komunikasi yang terdapat dalam model-model yang lebih baru. Unsur-unsur yang sering ditambahkan adalah umpan balik (feed back), gangguan komunikasi (noise), dan konteks atau situasi komunikasi.

Definisi Gode, memberi penekanan pada proses penularan pemilikan, yaitu dari yang semula (sebelum komunikasi) hanya dimiliki oleh satu orang kemudian setelah komunikasi menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Definisi Barnlund, menekankan pada tujuan komunikasi, yaitu untuk mengurangi ketidakpastian, sebagai dasar bertindak efektif, dan untuk mempertahankan atau memperkuat ego.

Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Komunikasi adalah suatu proses
2. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan mempunyai tujuan
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat
4. Komunikasi bersifat simbolis
5. Komunikasi bersifat transaksional
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu

1. Komunikasi adalah suatu proses.
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu. Sebagai suatu proses, komunikasi tidak statis, tetapi dinamis dlam arti akan selalu mengalami perubahan dan berlangsung terus menerus.
Proses komunikasi melibatkan banyak unsur atau komponen. Unsur-unsur tersebut antara lain meliputi pelaku atau peserta, pesan mencakup bentuk, isi, dan cara penyajiannya), saluran atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan, waktu, tempat, hasil atau akibat yang ditimbulkan, dan situasi atau kondisi pada saat berlangsungnya komunikasi.
Oleh karena komunikasi adalah suatu proses, maka proses penyampaian dan penerimaan pesan-pesan atau informasi itu paling tidak melibatkan dua orang (dyadic), yaitu pengirim/sender/source dan penerima/receiver. Dengan perkataan lain, proses itu baru dapat dilihat dengan fokus memperhatikan subyek atau pelaku atau komponen-komponen yang terlibat di dalamnya.

2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya (intentional). Pengertian sadar, di sini menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang sepenuhnya berada dalam kondisi mental psikologis yang terkontrol, bukan dalam keadaan mimpi. Disengaja, maksudnya bahwa komunikasi yang dilakukan memang sesuai dengan kemauan dari pelakunya. Sedangkan tujuan yang diharapkan berarti merujuk pada hasil atau akibat yang diinginkan. Tujuan komunikasi mencakup banyak hal, tergantung pada keinginan atau harapan dari masing-masing pelakunya.

3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat.
Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan.
Komunikasi terjadi apabila pihak-pihak yang terlibat di dalam proses itu sama-sama mempunyai komitmen untuk fokus pada kata-kata yang diucapkan secara timbal balik, dan mempunyai penafsiran yang sama terhadap kata-kata yang diungkapkan.


4. Komunikasi bersifat simbolis
Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya. Bahasa verbal yang digunakan untuk keperluan membujuk atau meminta tolong, tentunya akan berbeda dengan bahasa verbal yang digunakan untuk tujuan memerintah atau memaksa. Perbedaan tersebut tidak hanya pada kata-kata yang digunakan, akan tetapi juga pada nada dan tekanan atau intonasinya.
Selain bahasa verbal, juga ada lambang-lamabang yang bersifat nonverbal yang dapat digunakan dalam komunikasi seperti gestura (gerak tangan, gerak kaki, atau bagian tubuh lainnya), warna, sikap duduk, dan jarak. Penggunaan lambang-lambang ini biasanya dimaksudkan untuk memperkuat makna pesan yang disampaikan. Misalnya, jika kita berusaha membujuk seseorang mengenai sesuatu hal, maka gaya dan sikap kita akan berbeda dengan jika kita memerintah atau memarahi seseorang.

5. Komunikasi bersifat transaksional
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau proporsional. Pengertian transaksional ini berarti bahwa keberhasilan komunikasi tidak hanya ditentukan oleh salah satu pihak, akan tetapi kedua belah pihak yang terlibat dalam komunikasi berperan dalam menyukseskannya. Artinya, komunikasi akan berhasil apabila kedua belah pihak yang terlibat mempunyai kesepakatan tentang hal-hal yang dibicarakan.
Di samping itu, sebagai sebuah transaksi, komunikasi itu harus berlangsung sebagaimana layaknya ”penjual dan pembeli”, artinya si sumber mula-mula ”menjual” /menyampaikan pesan, kemudian si receiver ”membeli”/memaknai pesan-pesan tersebut dalam koridor makna yang sama sebagaimana dimaksudkan oleh si sumber.

6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi yang serba canggih sekarang ini seperti telepon, internet, faximili, telex, videotext, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.
Meskipun peserta komunikasi berada pada tempat yang terpisah jauh karena faktor letak geografis, akan tetapi komunikasi tetap dapat dilakukan secara langsung.
Begitu juga dengan adanya perbedaan waktu, misalnya antara Barat dan Timur, bukanlah penghambat berlangsungnya komunikasi.





II. Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi
Sebelum dikemukakan ruang lingkup psikologi komunikasi, terlebih dahulu dikemukakan definisi komunikasi dari perspektif psikologi.
Kamus Psikologi, Dictionary of Behavioral Science menyebutkan 6 definisi komunikasi sebagai berikut :
1. Komunikasi adalah penyampaian perubahan energi dari suatu tempat ke tempat yang lain seperti dalam system syaraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
2. Komunikasi adalah penyampaian atau penerimaan signal atau pesan oleh organisme.
3. Komunikasi adalah proses yang dilakukan satu system untuk mempengaruhi system yang lain melalui pengaturan signal-signal yang disampaikan.
4. Komunikasi adalah pengaruh satu wilayah pribadi pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah yang lain.
5. Komunikasi adalah pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psiko- terapi.

Dari definisi tentang komunikasi dari perspektif psikologi tersebut di atas, terlihat bahwa makna komunikasi sangat luas, meliputi penyampaian energi, gelombang suara, tanda di antara tempat, dan system atau organisme.
Kata komunikasi dipergunakan sebagai proses, sebagai pesan, sebagai pengaruh, atau secara khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi.
Psikologi mencoba menganalisis seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi.

Jadi psikologi menyebut komunikasi pada penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak, peristiwa penerimaan dan pengolahan informasi, pada proses saling pengaruh di antara berbagai system dalam diri organisme dan di antara organisme.

Psikologi mencoba menganalisa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Pada diri komunikator, psikologi memeriksa karakteristik manusia komunikan serta factor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku komunikasinya. Pada komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya dan bertanya, apa sebabnya satu sumber komunikasi/source berhasil dalam mempengaruhi orang lain, sementara sumber komunikasi yang lain tidak.



Psikologi juga tertarik pada komunikasi di antara individu; bagaimana pesan dari satu individu menjadi stimulus yang menimbulkan respon pada individu lain. Psikologi bahkan meneliti lambang-lambang yang disampaikan. Psikologi meneliti proses mengungkapkan pikiran menjadi lambang, bentuk-bentuk lambang, dan pengaruh lambang terhadap perilaku manusia. Pada saat pesan sampai pada diri komunikator, psikologi melihat ke dalam proses penerimaan pesan, menganalisa factor-faktor personal dan situasional yang mempengaruhinya, dan menjelaskan berbagai corak komunikan ketika sendirian atau dalam kelompok.

Perkembangan terbaru dari dunia psikologi komunikasi adalah komunikasi terapeutik. melalui metode ini, seorang terapis mengarahkan komunikasi begitu rupa sehingga pasien dihadapkan pada situasi dan pertukaran pesan yang dapat menimbulkan hubungan social yang bermanfaat. Komunikasi terapeutik memandang gangguan jiwa besumber pada gangguan komunikasi, pada ketidakmampuan pasien untuk mengungkapkan dirinya. Singkatnya, meluruskan jiwa orang dengan meluruskan caranya berkomunikasi.

Komunikasi boleh ditujukan untuk memberikan informasi, menghibur, atau mempengaruhi. Komunikasi untuk tujuan yang ketiga ini lazim disebut komunikasi persuasive, yang berkaitan erat dengan psikologi.
Persuasif dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan psikologi.
Ketika komunikasi dikenal sebagi proses mempengaruhi oprang lain, disiplin-disiplin yang lain menambah perhatian yang sama besarnya.

Menurut George Miller, komunikasi telah menjadi salah satu kesibukan utama pada masa sekarang ini. Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia, sehingga setiap orang yang belajar tentang manusia harus melihat pada komunikasi. Komunikasi telah dikaji dari berbagai segi, sosiologi, antropologi, ekonomi, psikologi, linguistic, biologi, filsafat, politik, teknik, dan sebagainya.

Psikologi juga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia.


Psikologi terutama mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya perilaku tersebut. Bila sosiologi melihat komunikasi pada interaksi social, filsafat pada hubungan manusia dengan realitas lainnya, maka psikologi melihat pada perilaku individu komunikan.

Yang agak permanen mempelajari komunikasi adalah sosiologi, filsafat, dan psikologi. Sosiologi mempelajari interaksi social, Interaksi social harus melalui kontak dan komunikasi. Oleh karena itu, setiap buku sosiologi harus menyinggung komunikasi. Dalam dunia yang serba modern sekarang ini, komunikasi bukan saja mendasari interaksi social. Teknologi komunikasi telah berkembang sedemikian rupa sehingga tidak ada satu masyarakat modern yang mampu bertahan tanpa komunikasi.
Ruang lingkup dan sistematika pengajaran psikologi komunikasi adalah :
1. Sistem komunikasi intrapersonal
2. Sistem komuniksi interpersonal
3. Sistem komunikasi kelompok
4. Sistem komunikasi Massa

Dalam system komunikasi intrapersonal, antara lain membahas tentang karakteristik manusia komunikan, factor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perilaku komunikasinya, system memori dan berpikir, dan sifat-sifat psikologi komunikator.

Dalam system komunikasi interpersonal, antara lain dibahas tentang proses persepsi interpersonal, faktor-faktor personal dn situasional yang mempengaruhi persepsi interpersonal, konsep diri, atraksi interpersonal, dan hubungan interpersonal.

Dalam system komunikasi kelompok, antara lain dibahas tentang jenis-jenis kelompok dan pengaruhnya pada perilaku komunikasi, factor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok, dan bentuk-bentuk komunikasi kelompok.


Dalam komunikasi massa, antara lain dibahas tentang motivasi atau factor-faktor yang mempengaruhi reaksi individu terhadap media massa, efek komunikasi massa, dan karakteristik isi pesan media massa.

Ciri Pendekatan Psikologi Komunikasi
Komunikasi begitu esensial dalam masyarakat manusia sehingga setiap orang yang belajar tentang manusia mesti sesekali waktu menolehnya. Komunikasi telah ditelaah dari berbagai segi : antropologi, biologi, ekonomi, sosiologi, linguistik, psikologi, politik, matematik, enginereering, neurofisiologi, filsafat, dan sebagainya. Sosiologi mempelajari komunikasi dalam kontesks interkasi sosial, dalam mencapai tujuan-tujuan kelompok. Colon Cherry (1964) mendefinisikan komunikasi sebagai, ”usaha untuk membuat suatu satuan sosial dari individu dengan menggunakan bahasa atau tanda. Memiliki bersama serangkaian peraturan untuk berbagai kegiatan mencapai tujuan.”

Psikologi juga meneliti kesadaran dan pengalaman manusia. Psikologi terutama mengarahkan perhatiannya pada perilaku manusia dan mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyababkan terjadinya perilaku manusia itu. Bila sosiologi melihat komunikasi pada interaksi sosial, filsafat pada hubungan manusia dengan realitas lainnya, psikologi pada perilaku individu komunikan.
Fisher menyebut 4 ciri pendekatan psikologi pada komunikasi :
  • Penerimaan stimuli secara indrawi (sensory reception of stimuli), 
  • proses yang mengantarai stimuli dan respon (internal meditation of stimuli), 
  • prediksi respon (prediction of response),
  • dan peneguhan respon (reinforcement of responses). 


Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respon yang terjadi pada masa lalu dapat meramalkan respon yang terjadi pada masa yang akan datang.
George A.Miller membuat definisi psikologi yang mencakup semuanya : Psychology is the science that attempts to describe, predict, and control mental and behavioral event. Dengan demikian, psikologi komunikasi adalah imu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan persistiwa mental dan behavioral dalam komunikasi. Peristiwa mental adalah ”internal meditation of stimuli”, sebagai akibat berlangsungya komunikasi.
Komunikasi adalah peristiwa sosial – peristiwa yang terjadi ketika manusa berinteraksi dengan manusia yang lain. Peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi komunikasi.



Penggunaan Psikologi Komunikasi
Komunikasi efektif, seperti dinyatakan Ashley Montagu, kita belajar menjadi manusia melalui komunikasi. Anak kecil hanyalah seoonggok daging sampai ia belajar mengungkapkan perasaan dan kebutuhannya melalui tangisan, tendangan, dan senyuman. Setelah ia berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya, terbentuklah perlahan-lahan apa yang kita sebut kepribadian. Bagaimana ia menafsirkan pesan yang disampaikan orang lain dan bagaimana ia menyampaikan pesannya kepada orang lain, menentukan kepribadiannya. Manusia bukan dibentuk oleh lingkungan, tetapi oleh caranya menerjemahkan pesan-pesan lingkungan yang diterimanya.
Hubungan kita dengan orang lain akan menentukan kualitas hidup kita. Bila orang lain tidak memahami gagasan kita, bila pesan anda menjengkelkan mereka, bila anda tidak berhasil mengatasi masalah pelik karena orang lain menentang pendapat anda dan tidak mau membantu anda , bila semakin sering anda berkomunikasi semakin jauh jarak anda dengan mereka. Bila selalu gagal untuk mendorong orang lain bertindak maka komunikasi anda tidak efektif
Penggunaan Psikologi Komunikasi ditujukan untuk menghasilkan proses komunikasi yang berhasil dan efektif. Bagaimana tanda-tanda komunikasi yang efektif? Komunikasi yang efektif menurut Stewart L. Tubbs dan Sylva Moss (1974:9—13)  akan menyebabkan pengertian (pemahaman dan penerimaan), kesenangan (hubungan yang akrab dan hangat), perubahan sikap, hubungan sosial yang baik, dan tindakan.
Pengertian
Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari stimuli seperti yang dimaksud oleh komunikator. Kegagalan menerima isi pesan secara cermat disebut kegagalan komunikasi primer (primary breakdown in communication).
Kesenangan
Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk pengertian. Ketika kita megucapkan “selamat pagi, apa kabar?” kita tidak bermaksud mencari keterangan. Komunikasi itu hanya dilakukan untuk mengupayakan agar orang lain merasa apa yang disebut analisis transaksional sebagai “saya oke—kamu oke” komunikasi ini lazim disebut komunikasi fatis, dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan.
Pengaruh pada sikap
Paling sering kita melakukan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain. Contoh, khatib ingin membangkitkan sikap beragama dan mendorong jemaah beribadah lebih baik. Komunikasi ini adalah komunikasi persuasif. Persuasi didefinisikan sebagai proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak seperti atas kehendaknya sendiri.
Hubungan sosial yang baik
Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik, manusia adalah makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri. Kita ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Bila orang gagal menumbuhkan hubungan interpersonal, apa yang terjadi? Banyak—kata Vance Packard (1974). Ia akan menjadi agresif, senang berkhayal, dingin, sakit fisik dan mental dan  menderita flight syndrome (ingin melarikan diri dari lingkungan).
Tindakan
Diatas kita telah membicarakan persuasi sebagai komunikasi untuk mempengaruhi sikap. Persuasi juga ditujukan untuk  melahirkan tindakan yang dihendaki. Komunikasi untuk menimbulkan pengertian memang sukar tetapi lebih sukar lagi mempengaruhi sikap. Jauh lebih sukar lagi mendorong orang bertindak. Tetapi efektivitas komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan komunikator.

Faktor faktor personal yang mempengaruhi perilaku manusia



Faktor faktor personal yang mempengaruhi perilaku manusia

Saat ini ada 2 macam jenis psikologi sosial yaitu , psikologi sosial dengan menggunakan huruf P besar dan S besar. Dua pendekatan psikologi ini menekankan pada faktor psikologis serta penekanan pada faktor sosial. Atau faktor personal dan faktor environmental.
Perspekti yang berpusat pada persona mempertanyakan faktor faktor internal apakah, baik berupa sikap , instink , motif , kepribadian serta sistem kognitif yang menjelaskan perilaku manusia.2 faktor yaitu faktor psikologis dan faktor sosiopsikologis akan dijelaskan dibawah ini :
Faktor biologis
Manusia sama dengan makhluk bernyawa ciptaan tuhan lainnya. Apabila lapar harus mencari makan dan butuh pasangan untuk bereproduksi.faktor biologis hampir terlibat banyak dalam kegiatan manusia, bahkan terpadu dengan faktor sosiopsikologis. Bahwa , warisan biologis manusia menentukan perilakunya. Tidak seorang pun yang menolak kenyataan bahwa struktur biologis manusia yaitu hormonal serta sistem syaraf dan hormonal sangat mempengaruhi perilaku manusia.Sistem syaraf juga menentukan dan mengatur pekerjaan otak dan megatur pengolahan informasi.sistem hormonal bukan saja mempengaruhi mekanisme biologis tetapi juga proses psikologis.
Salah satu perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia yaitu menyatakan cinta. Laki laki atau perempuan yang merasakan cinta akan berperilaku diluar kebiasaannya. Ada juga faktor biologis yang mendorong perilaku manusiayang biasa disebut motif biologis , yang paling penting dari motif biologis adalah kebutuhan akan makanan, seksual, serta kelangsungan hidup.beberapa peneliti meneliti tentang motif biologis manusia, salah satu contohnya adalah kurang tidur dapat meningkatkan sifat mudah tersinggung, mengganggu cara berfikir serta menurunkan kemampuan menyelesaikan tugas.
Faktor faktor sosiopsikologis
Karena manusia makhluk sosial maka drai proses sosial diperoleh beberapa karakteristik yang mempengaruhi perilakunya. Kita dapat mengklasifikasikan kedalam tiga komponen yaitu afektif , kognitif dan konatif.  Komponen yang pertama merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Kognitif adalah aspek intelektual yag berkaitan dengan apa yang dimaksud manusia, komponen konatif adalah aspek volisional yang berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
Motif sosiogenis
Motif sosiogenis sering disebut juga dengan motif sekunder sebagai lawan motif primer (motif biologis) yang peranannya dalam memebentuk perilaku sosial sangat menentukan. Motif motif sosiogenis dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Motif ingin tahu ,  yaitu mengerti , menata dan menduga. Setiap orang berusaha memahami dan memperoleh arti dari dunianya. Dalam motif ini seseorang berusaha mencari tahu, apabila informasi yang dirasa kurang cukup bahkan terbatas maka orang tersebut akan mencari jawaban serta kesimpulan sendiri tanpa menunggu informasi itu lengkap terlebih dahulu.
Contoh: di depan rumah Susi ada banyak orang baik laki-laki maupun perempuan keluar masuk dengan wajah sedih, disaat situasi tidak menentu seperti ini manusia terkadang langsung mengambil kesimpulan atas apa yang terjadi di dunianya meskipun mereka belum mendapatkan informasi yang jelas. Susi menafsirkan bahwa salah satu keluarganya pasti ada yang terkena musibah. Atau contoh lain bila tiba-tiba turun hujan lebat, orang akan menafsirkan pasti ada seseorang yang meninggal.
2.      Motif kompetensi , setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalan kehidupan. Perasaan mampu amat bergantung pada perkembangan intelektual, sosial dan emosional.motif kompetensi erat hubungannya dengan  kebutuhan akan rasa aman. Apabila seseorang sudah memenuhi kebutuhan biologinya dan yakin masa depannya sukses maka dia sudah dianggap telah bisa amemnuhi kebutuhan akan kemampuan dirinya. (kompeten).
Contoh: jika kondisi ekonomi seorang keluarga mengalami penurunan maka seseorang itu yakin bahwa dengan bekerja keras mereka dapat memperbaiki kondisi ekonominya menjadi lebih baik serta dapat memenuhi segala keperluan keluarganya.

3.      Motif cinta , mencintai dan dicintai merupakan hal yang paling esensial bagi pertumbuhan kepribadian. Berbagai penelitian membuktikan bahwa kebutuhan kasih sayang yang kurang terpenuhi akan menimbulkan perilaku manusia yang kurang baik yang menyebabkan depresi, kesepian serta frustasi. Contoh: persahabatan, ketulusan kasih saying,dll.
4.       Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas , kebutuhan ini sangat erat kaitannya dengan kemampuan memperlihatkan kemampuan memperoleh kasih sayang serta menunjukan eksistensi di dunia yaitu kita ingin kehadiran kita bukan saja dianggap bilangan tetapi juga diperhitungkan.oleh sebab itu manusia mencari idebtitas dirinya bersamaan dengan kebutuhan akan harga diri.
Contoh: dalam sebuah kelompok manusia seringkali menonjolkan dan memperlihatkan bakatnya, disitu manusia mengharapkan adanya rasa kasih sayang dari semua orang berupa pujian atau penghargaan yang lainnya.

5.      Kebutuhan akan nilai , kedambaan dan makna kehidupan , dalam menghadapi tuntutan kehidupan manusia membutuhkan nilai untuk menuntunnya untuk mengambil keputusan serta memberikan makna pada kehidupannya. Termasuk motif agama, apabila manusia kehilangan nilai serta tidak memiliki kepastian untuk bertindak maka akan lekas putus asa dan kehilangan pegangan hidup.
6.       Kebutuhan akan pemenuhan diri ,  kita tidak semata mata mempertahankan kehidupan tetapi kita juga meningkatkan kualitas hidup kita serta memenuhi potensi diri. Kebutuhan akan pengembangan diri dilakukan dalam berbagai bentuk yaitu mengembangkan diri kita secara konstruktif dan kreatif , memperkaya kualitas kehidupan dengan rentangan dan kualitas pengalaman serta membentuk hubungan hangat dengan orang orang di sekeliling kita.

Sikap
Sikap dalah konsep penting dalam psikologi sosial dengan berbagai definisi , ada yang menganggap sikap adalah sebagai pembelajaran , ada yang berkata bahwa sikap adalah kesiapan syaraf sebelum memberikan respons. Dari berbagai definisi tersebut kita dapat menyimpilkan bahwa sikap dalah kecenderungan untuk bertindak , berpersepsi serta berfikir dan merasakan situasi atau nilai.
Sikap bukan merupakan perilaku , tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap dapat berwujud benda, orang , tempat , gagasan ataupun situasi.sikap juga memiliki sifat , yaitu pendorong serta motivasi. Sikap juga menentukan pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai dan tidak disukai. Sikap juga relatif serta mengandung aspek evaluatif , artinya mengandung nilai yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap pun timbul dari hasil belajar serta pengalaman.
Emosi
 Emosi menunjukan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejala kesadaran , prilaku , serta proses sosiologis. Ada 4 fungsi emosi (colleman dan hammen , 1974:462). Pertama , emosi adalah pembangkit energi. Tanpa emosi kita tidak sadar atau mati. Hidup berarti merasakan,mengalami dan bereaksi. Emosi membangkitkan mobilisassi manusia. Marah mereaksikan kita untuk menyerang, takut menggerakan kita untuk berlari. Yang kedua , emosi adalah pembawa informasi , yaitu bagaimana keadaan diri kita dapat diketahui dari emosi kita, marah sedih serta senang dapat tergambar dari emosi kita. Ketiga adalah ungkapan emosi dapat dipahami secara universal , yaitu dalam retorika (seni berbicara) misalnya seorang pembicara yang dimanis dan semangat lebih bisa menghidupkan suasan adaripada seorang pembicara yang monoton. Dan yang terakhir , emosi jug amerupakan sumber informasi tentang keberhasilan kita.
Emosi berbeda beda dalam hal intensitas dan lamanya. Ada emosi yang ringan , berat , dan desintegratif. Emosi ringan meningkatkan perhatian kita terhadap situasi yang dihadapi, disertai denagn perasaan tegang. Ini dialami ketika kita menonton sesuatu yang menarik.emosi yang kuat disertai rangsangan fisiologis yang kuat.
Dari segi lamanya, ada emosi yang berlangsung singkat dan ada yang berlangsung lama.  Mood  adalah emosi yang menetap selama berjam jam atau beberapa hari.  mood mempengaruhi persepsi kita tentang penafsiran kita pada stimuli yang merangsang alat indera kita.
Kepercayaan
Kepercayaan adalah komponen kognitif dari faktor sosiopsikologis. Kepercayaan disini adalahmerupakan keyakinan bahwa sesuatu itu dianggap benar atau salah. Kepercayaan dapat bersifat rasioanl dan irasional, kepercayaan memberikan perspektif pada manusia dalam mempersepsi kenyataan sert amemberikan dasar bagi pengambulan keputusan. Beberapa contohnya adalah bahwa kita percaya bahwa rokok menyebabkan kanker sehingga orang orang yang tidak merokok percaya bahwa apabila ada seseorang yang merokok sama dengan menimbun penyakit dan berfikiran negative terhadap para perokok.
Menurut solomon (1959:565-567) , kepercayaan dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhaan serta kepentingan. Pengetahuan berhubungan dengan jumlah informasi yang dimiliki seseorang. Banyak kepercayaan yang didasarkan pada pengetahuan yang kurang lengkap. Kebutuhan dan kepentingan sering mewarnai kepercayaan kita.
Kebiasaan
Kebiasaan adalah aspek yang terdiri dari kemauan serta kebiasaan.kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap , berlangsung secara otomatis dan tidak direncanakan. Kebiasaan merupakan hasil pelaziman yang berlangsung pada waktu yang lama atau sebagai reaksi khas yang diulangi seseorang berkali kali. Setiap orang mempunyai kebiasaan berlainan dalam menaggapi stimulus tertentu.kebiasaan inilah yang memberikan pola perilaku yang dapat diramalkan. Misalnya dalam sebuah keluarga, antara suami dan istri pasti memiliki suatu kebiasaan masing-masing setiap pagi. Seorang istri memiliki kebiasaan bangun lebih pagi dari suami, dan memasak sarapan di dapur setiap pagi. Seorang suami pasti sudah mengetahui kebiasaan istrinya ini, sehingga setiap pagi sang suami tersebut dapat menemukan istrinya sedang memasak sarapan di dapur.
Kemauan
Kemauan erat hubungannya dengan tindakan dan kemauanlah yang membuat orang menjadi besar atau kecil.bahkan ada yang mendefinisikan bahwa kemauan adalah tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk mencapai tujuan. Menurut richard dewey dan w . j humber, kemauan merupakan hasil keinginan untuk mencapai tindakan tertentu yang begitu kuat sehingga mendorong orang untuk mengorbankan nilai nilai yang lain. Berasarkan pengetahuan tentang tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan serta dipengaruhi oleh kecerdasan dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan pengeluaran energi yang sebenarnya untuk mencapai tujuan , misalnya kita adalah seorang mahasiswa yang dituntut mendapatkan IPK rata rata 3,00 dan kita melakukan segala cara untuk mendapatkannya, dengan menambah porsi belajar jauh lebih banyak darap biasanya, itu merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan kita.












Faktor personal dan situasional yang mempengaruhi perilaku
  1. 1. Faktor-faktor Personal dan Situasional yang Mempengaruhi Perilaku
  2. 2. Kelompok 1 Agung Putra Jepri Jonathan R.M.D Mustiar Hasri Crisjuliana Silaban Isabela Estina W.L Reni Agustina
  3. 3. Faktor personal 1. Faktor Biologis 2. Faktor Sosiopsikologis
  4. 4. FAKTOR BIOLOGIS Pentingnya memperhatikan pengaruh faktor biologis terhadap perilaku manusia terdapat dalam dua hal, yaitu : 1. Telah diakui secara meluas adanya perilaku tertentu yang merupakan bawaan manusia, dan bukan pengaruh lingkungan atau situasi. 2. Diakui pula adanya faktor faktor biologis yang mendorong perilaku manusia, yang lazim disebut sebagai motif biologis.
  5. 5. Faktor sosiopsikologis Tiga komponen yang mempengaruhi perilaku manusia : 1. Komponen afektif (aspek emosional) 2. Komponen kognitif (aspek intelektual) 3. Komponen konatif (aspek volisional)
  6. 6. Komponen afektif 1. Motif Sosiogenesis § Motif ingin tahu § Motif kompetensi § Motif cinta § Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas § Kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna kehidupan § Kebutuhan akan pemenuhan diri
  7. 7. 2. Sikap o Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. o Sikap adalah daya pendorong atau motivasi. o Sikap relatif lebih menetap o Sikap mengandung aspek evaluatif o Sikap timbul dari pengalaman
  8. 8. 3. Emosi Ada 4 fungsi dari emosi, yaitu : vEmosi adalah pembangkit energy vEmosi adalah pembawa informasi vPembawa pesan dalam komunikasi interpersonal vEmosi merupakan sumber informasi mengenai keberhasilan kita.
  9. 9. 4. Kepercayaan Menurut Solomon E.Asch, kepercayaan dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan dan kepentingan. 5. Kebiasaan Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis, tidak direncanakan.
  10. 10. 6. Kemauan Menurut Richard Dewey dan W.J. Humber, kemauan merupakan: - Hasil keinginan untuk mencapai tujuan tertentu - Berdasarkan pengetahuan tentang/cara-cara yang diperlukan untu mencapai tujuan - Dipengaruhi oleh kecerdasan dan energi yang diperlukan untuk mencapai tujuan. - Pengeluaran energi yang sebenarnya dengan satu cara yang tepat untuk mencapai tujuan.
  11. 11. FAKTOR SITUASIONAL o Faktor Ekologis o Faktor Rancangan dan Arsitektural o Faktor Temporal o Suasana Perilaku o Teknologi o Faktor-faktor Sosial o Lingkungan Psikososial o Stimuli yang Mendorong o Memperteguh Perilaku
  12. 12. Contoh Faktor Personal a. Faktor Biologis Manusia memerlukan makanan untuk bertahan hidup sehingga pada saat seseorang kelaparan dan tidak mempunyai uang, ia akan nekat melakukan apa saja untuk dapat makan walaupun itu melanggar hukum.
  13. 13. b. Faktor Sosiopsikologis - Komponen kognitif => mengetahui sesuatu yang baru, misalnya ketika orang desa yang baru diperkenalkan dengan internet. Dari cara memperkenalkan internet itu akan mengubah mereka dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. - Komponen afektif => mereka akan menggunakan internet untuk membaca berita karena internet jauh lebih cepat dibandingkan koran
  14. 14. - Komponen konatif Berkaitan dengan tindakan kita seperti contoh internet tadi. Internet akan mempengaruhi tindakan penggunanya seperti malas untuk mencari suatu jawaban menjadi mau mencari.
  15. 15. CONTOH FAKTOR SITUASIONAL Contoh dari faktor ini seperti ketika seseorang berada pada geodrafis yang berbeda. Seperti misalnya, pada saat ketika seseorang berada di kutub utara dengan di gurun sahara. Mereka akan menyesuaikan pakaian yang sesuai dengan keadaanya.























Faktor Personal yang Memengaruhi Perilaku Manusia

Dalam berperilaku manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari diri sendiri (personal) maupun dari lingkungan (situasional).
1.         Faktor Personal
a.        Faktor Biologis
Faktor yang timbul dari dalam diri manusia. Contoh motif-motif bologis yang paling penting ialah kebutuhan akan makanan dan minuman dan istirahat, kebutuhan seksual dan kebutuhan hidup untuk menghindari sakit dan bahaya.
b.        Faktor Sosiopsikologis
Karena manusia adalah makhluk sosial maka dari proses sosialnya terdapat karakteristik yang dapat mempengaruhi perilakunya.
1)        Komponen Afektif (aspek emosional dari faktor sosiopsikologis)
a)       Motis Sosiogenesis
         Motif ingin tahu: mengerti, menata dan menduga.
Contoh: di depan rumah Susi ada banyak orang baik laki-laki maupun perempuan keluar masuk dengan wajah sedih, disaat situasi tidak menentu seperti ini manusia terkadang langsung mengambil kesimpulan atas apa yang terjadi di dunianya meskipun mereka belum mendapatkan informasi yang jelas. Susi menafsirkan bahwa salah satu keluarganya pasti ada yang terkena musibah.
         Motif kompetensi: setiap orang ingin membuktikan bahwa ia mampu mengatasi persoalannya.
Contoh: jika kondisi ekonomi seorang keluarga mengalami penurunan maka seseorang itu yakin bahwa dengan bekerja keras mereka dapat memperbaiki kondisi ekonominya menjadi lebih baik serta dapat memenuhi segala keperluan keluarganya.
         Motif cinta: sanggup mencintai dan dicintai adalah hal esensial bagi pertumbuhan kepribadian.
Contoh: persahabatan terbentuk karena adanya rasa cinta dan mencintai antara satu sama lain sehingga manusia membentuk sebuah kelompok itu. Berbagai penelitian membuktikan bahwa kebutuhan akan kasih sayang yang tidak terpenuhi akan menimbulkan perilaku manusia yang kurang baik: orang akan menjadi agresif, frustasi, kesepian, bahkan bunuh diri (Packard, 1974).
         Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari identitas: erat kaitannya dengan kebutuhan untuk memperlihatkan kemampuan dan memperoleh kasih sayang, kebutuhan untuk menunjukkan ekstitensi di dunia.
Contoh: dalam sebuah kelompok manusia seringkali menonjolkan dan memperlihatkan bakatnya, disitu manusia mengharapkan adanya rasa kasih sayang dari semua orang berupa pujian atau penghargaan yang lainnya.
         Kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna kehidupan: dalam menghadapi gejolak kehidupan manusia membutuhkan nilai-nilai untuk menentukan dan mengambil keputusan atau memberikan makna pada kehidupannya.
Contoh: dalam motif ini adalah motif keagamaan. Bilamana seseorang memegang teguh keyakinan beragama mereka akan memiliki kepastian bertindak dan mengambil keputusan.
         Kebutuhan akan pemenuhan diri: manusia bukan hanya ingin mempertahankan kehidupan saja namun juga ingin meningkatkan kualitas kehidupannya.
b)       Sikap
Adalah kecenderungan bertindak, berpresepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, situasi atau nilai.
c)        Emosi
Menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologi.
2)        Komponen Kognitif
Kepercayaan: percaya terhadap sesuatu yang “benar” dan “salah” yang bersifat rasional.
3)        Komponen Konatif
a)       Kebiasaan: perilaku yang berlangsung secara otomatis tidak direncanakan
b)       Kemauan: tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk mencapai tujuan