Adele - Set Fire To The Rain

Selasa, 12 Januari 2016

KOMUNIKASI MASSA



PENGERTIAN MODEL
Suatu fenomena komunikasi seringkali merupakan hal yang abstrak. Model merupakan representasi suatu fenomena, tapi model bukanlah fenomena. Model merupakan suatu bentuk gambaran untuk mempermudah kita memahami suatu fenomena. Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata.
FUNGSI DAN MANFAAT
  • Deutsch (1996) :
Empat fungsi model yaitu;
    1. Organizing function, mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati. Suatu model memberi gambaran umum suatu keadaan tertentu yang  berbeda.
    2. Explaining, menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui (heuristik).
    3. To predict, sebuah model memungkinkan kita untuk memprediksi outcome atau keadaan dari suatu peristiwa.
    4. Mengukur fenomena (pengukuran).

  • Wiseman & Barker :
Tiga fungsi model yaitu;
    1. Melukiskan proses komunikasi.
    2. Menunjukkan hubungan visual.
    3. Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.

PENILAIAN MODEL
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menilai suatu model komunikasi :
  • Seberapa umum (general) model tersebut ?
  • Seberapa banyak bahan yang diorganisasikan dan seberapa efektif ?
  • Seberapa heuristik model tersebut ? (apakah membantu menemukan hubungan-hubungan baru, fakta atau metode).
  • Seberapa penting prediksi yang dibuat model tersebut bagi penelitian ?
  • Seberapa strategis prediksi itu pada tahap perkembangan bidang tersebut ?
  • Seberapa akurat pengukuran yang dapat dikembangkan dengan model tersebut ?

DEFINISI MODEL KOMUNIKASI
Model komunikasi adalah representasi fenomena komunikasi dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting guna memahami suatu proses komunikasi. Menurut Sereno dan Mortensen, suatu model komunikasi adalah deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Sedangkan B. Aubrey Fisher mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model. Sebagian ahli memaknai model sebagai penyederhanaan teori yang disajikan dalam bentuk gambar. Karena itu, hakikatnnya model adalah alat bantu. Sebagai alat bantu, model mempermudah penjelasan fenomena komunikasi dengan mempresentasikan secara abstrak ciri-ciri yang dianggap penting dan menghilangkan rincian yang tidak perlu.
BENTUK-BENTUK MODEL KOMUNIKASI
A. Model S-R
B. Model Aristoteles
C. Model Laswell
D. Model Shannon Weaver
E. Model Schramm
F. Model Newcomb
G. Model Wesley dan MacLean
H. Model Gerbner
I. Model Berlo
J. Model Tubbs
K. Model Gudykunst dan Kim
L. Model Interaksional



MODEL KOMUNIKASI ARISTOTELES
Aristoteles (384 SM–322 SM) adalah seorang filsuf Yunani. Model komunikasi yang digunakan oleh Aristoteles pada dasarnya adalah model komunikasi paling klasik, model ini disebut model retoris (rhetorical model). Inti dari komunikasi ini adalah persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka. Ilmu retorika pada awalnya dikembangkan di Yunani berkaitan dengan ilmu tentang seni berbicara (Techne Rhetorike). Retorika sendiri adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara, emosional atau argumen (logo). Awalnya Aristoteles mencetuskan dalam sebuah dialog sebelum The Rhetoric dengan judul ‘Grullos’ atau Plato menulis dalam Gorgias, secara umum adalah seni manipulatif atau teknik persuasi politik yang bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui pidato, persuader dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan mereka.
Dalam bukunya yang berbicara mengenai Rhetorica, Aristoteles berusaha mengkaji mengenai ilmu komunikasi itu sendiri dan merumuskannya kedalam model komunikasi verbal. Model komunikasi verbal dari Aristoteles ini merupakan model komunikasi  pertama dalam ilmu komunikasi. Ia juga menuliskan bahwa suatu komunikasi akan berjalan apabila ada 3 unsur utama komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener). Aristoteles memfokuskan komunikasi pada komunikasi retoris atau yang lebih di kenal saat ini dengan komunikasi publik (public speaking) atau pidato, sebab pada masa itu seni berpidato terutama persuasi merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan pada bidang hukum seperti pengadilan, dan teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika (mempersuasif). Fokus model ini adalah pada kemampuan bicara atau pidato yang biasanya berpusat pada kemampuan persuasi seorang pembicara yang dapat dilihat dari isi pidato, susunan pidato dan cara penyampaiannya, dengan tercapainya tiga hal tersebut maka seseorang dapat diukur kemampuan persuasinya.
Perlu diingat bahwa model komunikasi ini semakin lama semakin berkembang, tapi selalu akan ada tiga aspek yang selalu sama dari masa ke masa, yaitu : sumber pengirim pesan, pesan yang dikirimkan, dan penerima pesan.

DIAGRAM MODEL KOMUNIKASI ARISTOTELES


SEGITIGA RETORIKA
Segitiga retorika adalah metode untuk menyusun kalimat-kalimat yang tepat dalam penerapan prinsip persuasi. Segitiga retorika terdiri dari ethos, logos, dan phatos.
1.      Ethos
Ethos adalah komponen di dalam argumen yang menegakkan kepercayaan pendengar terhadap kompetensi sang pembicara. Dalam prinsip persuasi bisa termasuk ke dalam prinsip otoritas dan rasa suka. Wawasan, etika dan karakter orang yang menyampaikan  argumen haruslah meyakinkan.
Ada tiga kategori ethos, yaitu phronesis atau kemampuan dan kebijaksanaan yang berarti kepakaran dan kecerdasan sang pembicara. Yang kedua adalah arete atau kebaikan dan kehebatan sang pembicara yang dinilai sebagai kredibilitas serta reputasinya. Dan yang terakhir adalah eunoia atau niat baik komunikator
2.      Logos
Logos adalah isi dari argumen yang menarik dari sisi logika. Data-data yang disajikan haruslah akurat dan tidak membingungkan. Informasi yang mendalam namun mudah dipahami akan semakin meningkatkan dimensi ethos dari sang pembicara.
Struktur bahasa yang rasional dan proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh pikiran para pendengar. Kejelasan dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan mendorong pesan dan argumen menjadi semakin persuasif. Persiapan yang matang adalah kuncinya.
3.      Phatos
Phatos adalah sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen dari sisi logos dan kompetensi komunikator dari sisi ethos. Penyampaian argumentasi dengan pathos inilah yang menguatkan unsur persuasinya. Pathos adalah penentu dari persetujuan pendengar pada pemaparan sang pembicara.

JENIS-JENIS RETORIKA
  1. Retorika forensik: keadaan ketika para pembicara mendorong munculnya rasa bersalah atau tidak bersalah dari khalayak. Pidato forensik atau juga disebut pidato Yudisial biasanya ditemui dalam kerangka hukum. Retorika forensik berorientasi pada masa waktu lampau.
  2. Retorika epideiktik : wacana yang berhubungan dengan pujian atau tuduhan  Sering disebut juga pidato seremonial. Pidato jenis ini disampaikan kepada publik dengan tujuan untuk memuji, menghormati, menyalahkan dan mempermalukan. Pidato jenis ini berfokus pada isu-isu sosial yang ada pada masa waktu sekarang.
  1. Retorika deliberatif : saat pembicara harus menentukan suatu tindakan yang harus diambil, sesuatu yang harus atau tidak boleh di lakukan oleh khalayak. Pidato ini sering disebut juga dengan pidato politis. Pidato deliberatif berorientasi pada masa waktu yang akan datang.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL KOMUNIKASI ARISTOTELES
Kelebihan dari model komunikasi Aristoteles atau model retoris antara lain :
  1. Keyakinan bahwa berbicara membedakan manusia dari binatang.
  2. Ada kepercayaan bahwa pidato publik yang disampaikan dalam forum demokrasi adalah cara yang lebih efektif untuk memecahkan masalah politik.
  3. Retorika merupakan sebuah strategi di mana seorang pembicara mencoba mempengaruhi audience melalui pidato yang jelas-jelas bersifat persuasif. Public speaking pada dasarnya merupakan komunikasi satu arah.
  4. Pelatihan kecakapan pidato adalah dasar pendidikan kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu menciptakan argumen-argumen yang kuat lalu dengan lantang menyuarakannya.
  5. Menekankan pada kekuatan dan keindahan bahasa untuk menggerakkan orang banyak secara emosional dan menggerakkan mereka untuk beraksi/bertindak. Pengertian Retorika lebih merujuk kepada seni bicara daripada ilmu berbicara.
  6. Sampai tahun 1800-an, perempuan tidak memiliki kesempatan untuk menyuarakan haknya. Jadi retorika merupakan sebuah keistimewaan bagi pergerakan wanita di Amerika yang memperjuangkan haknya untuk bisa berbicara di depan publik.
  7. Model menjadi inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern.
Kekurangan dari model komunikasi Aristoteles atau model retoris antara lain :
  1. Komunikasi dianggap sebagai fenomena statis. Dimana hanya terdapat transfer pesan dari pembicara ke pendengar saja. Misalnya, seorang pembicara sedang berbicara tentang sesuatu hal dan kemudian ia menyampaikan pesan kepada para khalayak. Kemudian, khalayak mendengarkan apa yang menjadi pesan dari si pembicara. Tahap-tahap komunikasi dalam peristiwa ini terjadi secara berurutan dimana itu terjadi terus-menerus terjadi secara statis ketimbang terjadi secara simultan.
  2. Model komunikasi ini memunculkan persepsi yang salah bahwa kegiatan yang terstruktur yang selalu disengaja. Seperti, pembicara menyampaikan dan pendengar hanya mendengarkan tanpa di jelaskan lebih jauh mengenai gangguan yang mungkin terjadi dalam proses penyampaian pesan, efek yang akan terjadi dan sebagainya.
  3. Di dalam model komunikasi yang diutarakan oleh Aristoteles ini tidak membahas mengenai aspek-aspek non-verbal dalam persuasi yang berperan dalam proses komunikasi.


CONTOH KASUS MODEL KOMUNIKASI RETORIS ARISTOTELES
Beberapa contoh kasus Komunikasi Aristoteles dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Ketika tim sukses dari pasangan capres dan cawapres mengkampanyekan calon serta visi dan misinya sebagai pemimpin kepada rakyat. Semua itu merupakan bentuk retorika dalam dunia politik.
2. Penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat yang bertujuan mengubah perilaku hidup mereka menjadi lebih baik dalam rangka usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

KESIMPULAN
Inti dari model komunikasi ini adalah persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka.
Kelebihan model komunikasi Aristoteles ialah melatih seseorang menjadi pembicara yang baik di hadapan khalayak ramai dan merupakan inspirasi bagi para ilmuan komunikasi lain untuk mengembangkan berbagai teori model komunikasi. Sedangkan kelemahannya yakni dianggap sebagai fenomena statis, memunculkan persepsi yang salah bahwa kegiatan yang terstruktur yang selalu disengaja dan tidak membahas mengenai aspek-aspek non-verbal dalam persuasi yang berperan dalam proses komunikasi.

0 komentar:

Posting Komentar