PENGERTIAN MODEL
Suatu fenomena komunikasi seringkali
merupakan hal yang abstrak. Model merupakan representasi suatu fenomena, tapi
model bukanlah fenomena. Model merupakan suatu bentuk gambaran untuk
mempermudah kita memahami suatu fenomena. Suatu model merepresentasikan secara
abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu
dalam dunia nyata.
FUNGSI DAN MANFAAT
- Deutsch (1996) :
Empat fungsi model yaitu;
- Organizing function, mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati. Suatu model memberi gambaran umum suatu keadaan tertentu yang berbeda.
- Explaining, menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui (heuristik).
- To predict, sebuah model memungkinkan kita untuk memprediksi outcome atau keadaan dari suatu peristiwa.
- Mengukur fenomena (pengukuran).
- Wiseman & Barker :
Tiga fungsi model yaitu;
- Melukiskan proses komunikasi.
- Menunjukkan hubungan visual.
- Membantu dalam menemukan dan memperbaiki kemacetan komunikasi.
PENILAIAN MODEL
Ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam menilai suatu model komunikasi :
- Seberapa umum (general) model tersebut ?
- Seberapa banyak bahan yang diorganisasikan dan seberapa efektif ?
- Seberapa heuristik model tersebut ? (apakah membantu menemukan hubungan-hubungan baru, fakta atau metode).
- Seberapa penting prediksi yang dibuat model tersebut bagi penelitian ?
- Seberapa strategis prediksi itu pada tahap perkembangan bidang tersebut ?
- Seberapa akurat pengukuran yang dapat dikembangkan dengan model tersebut ?
DEFINISI MODEL KOMUNIKASI
Model komunikasi adalah representasi
fenomena komunikasi dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting guna memahami
suatu proses komunikasi. Menurut Sereno dan Mortensen,
suatu model komunikasi adalah deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan
untuk terjadinya komunikasi. Sedangkan B. Aubrey Fisher
mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari
keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang
dijadikan model. Sebagian ahli memaknai model sebagai penyederhanaan teori yang
disajikan dalam bentuk gambar. Karena itu, hakikatnnya model adalah alat bantu.
Sebagai alat bantu, model mempermudah penjelasan fenomena komunikasi dengan
mempresentasikan secara abstrak ciri-ciri yang dianggap penting dan
menghilangkan rincian yang tidak perlu.
BENTUK-BENTUK MODEL KOMUNIKASI
A. Model S-R
B. Model Aristoteles
C. Model Laswell
D. Model Shannon Weaver
E. Model Schramm
F. Model Newcomb
G. Model Wesley dan MacLean
H. Model Gerbner
I. Model Berlo
J. Model Tubbs
K. Model Gudykunst dan Kim
L. Model Interaksional
MODEL KOMUNIKASI ARISTOTELES
Aristoteles (384 SM–322 SM) adalah
seorang filsuf Yunani. Model komunikasi yang digunakan oleh Aristoteles pada
dasarnya adalah model komunikasi paling klasik, model ini disebut model retoris
(rhetorical model). Inti dari komunikasi ini adalah persuasi, yaitu
komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya
kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka. Ilmu retorika pada awalnya
dikembangkan di Yunani berkaitan dengan ilmu tentang seni berbicara (Techne
Rhetorike). Retorika sendiri adalah sebuah teknik pembujuk-rayuan secara
persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter pembicara,
emosional atau argumen (logo). Awalnya Aristoteles mencetuskan dalam sebuah
dialog sebelum The Rhetoric dengan judul ‘Grullos’ atau Plato menulis
dalam Gorgias, secara umum adalah seni manipulatif atau teknik persuasi politik
yang bersifat transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi
pembicara dengan pendengar melalui pidato, persuader dan yang dipersuasi saling
bekerja sama dalam merumuskan nilai, kepercayaan dan pengharapan mereka.
Dalam bukunya yang berbicara
mengenai Rhetorica, Aristoteles berusaha mengkaji mengenai ilmu
komunikasi itu sendiri dan merumuskannya kedalam model komunikasi verbal. Model
komunikasi verbal dari Aristoteles ini merupakan model komunikasi pertama
dalam ilmu komunikasi. Ia juga menuliskan bahwa suatu komunikasi akan berjalan
apabila ada 3 unsur utama komunikasi yaitu pembicara (speaker), pesan (message),
dan pendengar (listener). Aristoteles memfokuskan komunikasi pada
komunikasi retoris atau yang lebih di kenal saat ini dengan komunikasi publik (public
speaking) atau pidato, sebab pada masa itu seni berpidato terutama persuasi
merupakan keterampilan penting yang dibutuhkan pada bidang hukum seperti
pengadilan, dan teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika
(mempersuasif). Fokus model ini adalah pada kemampuan bicara atau pidato yang
biasanya berpusat pada kemampuan persuasi seorang pembicara yang dapat
dilihat dari isi pidato, susunan pidato dan cara penyampaiannya, dengan
tercapainya tiga hal tersebut maka seseorang dapat diukur kemampuan
persuasinya.
Perlu diingat bahwa model komunikasi
ini semakin lama semakin berkembang, tapi selalu akan ada tiga aspek yang
selalu sama dari masa ke masa, yaitu : sumber pengirim pesan, pesan yang
dikirimkan, dan penerima pesan.
DIAGRAM MODEL KOMUNIKASI ARISTOTELES
SEGITIGA
RETORIKA
Segitiga retorika adalah metode
untuk menyusun kalimat-kalimat yang tepat dalam penerapan prinsip persuasi.
Segitiga retorika terdiri dari ethos, logos, dan phatos.
1.
Ethos
Ethos adalah komponen di dalam argumen yang menegakkan
kepercayaan pendengar terhadap kompetensi sang pembicara. Dalam prinsip
persuasi bisa termasuk ke dalam prinsip otoritas dan rasa suka. Wawasan, etika
dan karakter orang yang menyampaikan argumen haruslah meyakinkan.
Ada tiga kategori ethos,
yaitu phronesis atau kemampuan dan kebijaksanaan yang berarti kepakaran
dan kecerdasan sang pembicara. Yang kedua adalah arete atau kebaikan dan
kehebatan sang pembicara yang dinilai sebagai kredibilitas serta reputasinya.
Dan yang terakhir adalah eunoia atau niat baik komunikator
2.
Logos
Logos adalah isi dari argumen yang menarik dari sisi logika.
Data-data yang disajikan haruslah akurat dan tidak membingungkan. Informasi
yang mendalam namun mudah dipahami akan semakin meningkatkan dimensi ethos
dari sang pembicara.
Struktur bahasa yang rasional dan
proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh pikiran para pendengar. Kejelasan
dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan mendorong pesan dan argumen
menjadi semakin persuasif. Persiapan yang matang adalah kuncinya.
3.
Phatos
Phatos adalah sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen
dari sisi logos dan kompetensi komunikator dari sisi ethos.
Penyampaian argumentasi dengan pathos inilah yang menguatkan unsur persuasinya.
Pathos adalah penentu dari persetujuan pendengar pada pemaparan sang
pembicara.
JENIS-JENIS RETORIKA
- Retorika forensik: keadaan ketika para pembicara mendorong munculnya rasa bersalah atau tidak bersalah dari khalayak. Pidato forensik atau juga disebut pidato Yudisial biasanya ditemui dalam kerangka hukum. Retorika forensik berorientasi pada masa waktu lampau.
- Retorika epideiktik : wacana yang berhubungan dengan pujian atau tuduhan Sering disebut juga pidato seremonial. Pidato jenis ini disampaikan kepada publik dengan tujuan untuk memuji, menghormati, menyalahkan dan mempermalukan. Pidato jenis ini berfokus pada isu-isu sosial yang ada pada masa waktu sekarang.
- Retorika deliberatif : saat pembicara harus menentukan suatu tindakan yang harus diambil, sesuatu yang harus atau tidak boleh di lakukan oleh khalayak. Pidato ini sering disebut juga dengan pidato politis. Pidato deliberatif berorientasi pada masa waktu yang akan datang.
KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN MODEL KOMUNIKASI ARISTOTELES
Kelebihan dari model komunikasi
Aristoteles atau model retoris antara lain :
- Keyakinan bahwa berbicara membedakan manusia dari binatang.
- Ada kepercayaan bahwa pidato publik yang disampaikan dalam forum demokrasi adalah cara yang lebih efektif untuk memecahkan masalah politik.
- Retorika merupakan sebuah strategi di mana seorang pembicara mencoba mempengaruhi audience melalui pidato yang jelas-jelas bersifat persuasif. Public speaking pada dasarnya merupakan komunikasi satu arah.
- Pelatihan kecakapan pidato adalah dasar pendidikan kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mampu menciptakan argumen-argumen yang kuat lalu dengan lantang menyuarakannya.
- Menekankan pada kekuatan dan keindahan bahasa untuk menggerakkan orang banyak secara emosional dan menggerakkan mereka untuk beraksi/bertindak. Pengertian Retorika lebih merujuk kepada seni bicara daripada ilmu berbicara.
- Sampai tahun 1800-an, perempuan tidak memiliki kesempatan untuk menyuarakan haknya. Jadi retorika merupakan sebuah keistimewaan bagi pergerakan wanita di Amerika yang memperjuangkan haknya untuk bisa berbicara di depan publik.
- Model menjadi inspirasi bagi para ilmuwan komunikasi untuk mengembangkan model komunikasi modern.
Kekurangan dari model komunikasi
Aristoteles atau model retoris antara lain :
- Komunikasi dianggap sebagai fenomena statis. Dimana hanya terdapat transfer pesan dari pembicara ke pendengar saja. Misalnya, seorang pembicara sedang berbicara tentang sesuatu hal dan kemudian ia menyampaikan pesan kepada para khalayak. Kemudian, khalayak mendengarkan apa yang menjadi pesan dari si pembicara. Tahap-tahap komunikasi dalam peristiwa ini terjadi secara berurutan dimana itu terjadi terus-menerus terjadi secara statis ketimbang terjadi secara simultan.
- Model komunikasi ini memunculkan persepsi yang salah bahwa kegiatan yang terstruktur yang selalu disengaja. Seperti, pembicara menyampaikan dan pendengar hanya mendengarkan tanpa di jelaskan lebih jauh mengenai gangguan yang mungkin terjadi dalam proses penyampaian pesan, efek yang akan terjadi dan sebagainya.
- Di dalam model komunikasi yang diutarakan oleh Aristoteles ini tidak membahas mengenai aspek-aspek non-verbal dalam persuasi yang berperan dalam proses komunikasi.
CONTOH KASUS MODEL KOMUNIKASI RETORIS ARISTOTELES
Beberapa contoh kasus Komunikasi
Aristoteles dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Ketika tim sukses dari pasangan capres
dan cawapres mengkampanyekan calon serta visi dan misinya sebagai pemimpin
kepada rakyat. Semua itu merupakan bentuk retorika dalam dunia politik.
2. Penyuluhan tentang kesehatan kepada
masyarakat yang bertujuan mengubah perilaku hidup mereka menjadi lebih baik
dalam rangka usaha untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
KESIMPULAN
Inti dari model komunikasi ini
adalah persuasi, yaitu komunikasi yang terjadi ketika seorang pembicara
menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam mengubah sikap mereka.
Kelebihan model komunikasi
Aristoteles ialah melatih seseorang menjadi pembicara yang baik di hadapan
khalayak ramai dan merupakan inspirasi bagi para ilmuan komunikasi lain untuk
mengembangkan berbagai teori model komunikasi. Sedangkan kelemahannya yakni
dianggap sebagai fenomena statis, memunculkan persepsi yang salah
bahwa kegiatan yang terstruktur yang selalu disengaja dan tidak membahas mengenai
aspek-aspek non-verbal dalam persuasi yang berperan dalam proses komunikasi.
0 komentar:
Posting Komentar